Tuesday, September 15, 2015

Kalau bayi nangis terus-menerus...



Bayi mengungkapkan ketidaknyamanan dia rasakan melalui tangisan. Kadang ibu pun bingung dibuatnya, karena tidak tahu apa maksud dari tangisan buah hatinya tersebut. Gendongan & susu pun menjadi jurus andalan para ibu untuk menenangkan sang bayi. Tapi, jika bayi tetap tak henti-hentinya menangis, waspadai adanya gangguan pencernaan atau disebut kolik.

Menurut pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) sekaligus anggota koligium Ikatan Dokter Bayi Indonesia (IDAI), Prof Dr Muhammad Juffrie, kolik merupakan nyeri perut cukup hebat pada bayi. Kondisi tersebut kerap dialami bayi meminum ASI maupun susu formula.

"Ketika mengalami kolik, bayi akan menangis terus, bisa lebih dari tiga jam," ujar Juffrie, dalam diskusi "Pentingnya Kesehatan Pencernaan pada Bayi", baru-baru ini.

Meski kerap dialami oleh bayi lahir dalam hitungan bulan, penyebab kolik belum diketahui pasti. Namun, menurut hipotesis ada, para dokter bayi menduga bahwa kolik disebabkan oleh intoleransi makanan, alergi protein susu sapi, serta aktivitas laktase rendah.

"Bayi baru lahir hingga berusia empat bulan biasanya paling sering mengalami kolik. Hal ini terjadi karena saluran cernanya belum sempurna. Akibatnya, makanan mengandung laktosa tidak dicerna baik, sehingga membuat bayi kembung & akhirnya menangis," lanjut Juffrie.

Diketahui, bayi sering kali mengalami kolik pada malam hari. Akibatnya, dia pun menangis terus-menerus pada jam-jam istirahat. Sebagai dampaknya, pola tidur sang bayi maupun orang tuanya pun terganggu.

Meski demikian, Juffrie menyebut bahwa kolik normal dialami setiap bayi. Dia pun menyarankan agar tidak sembarangan memberi obat ketika bayi kolik, karena masalah itu akan hilang sendirinya.

"Jangan asal memberi obat ketika bayi kolik. Bayi itu komplikasinya lebih banyak. Nanti juga akan hilang sendiri," katanya.

No comments:

Post a Comment